islamkingdomfacebook islamkingdomyoutube islamkingdomtwitte


Ancaman Dan Metode Gerakan Kristenisasi


8418
SIFAT
Gerakan kristenisasi adalah sebuah gerakan yang terorganisir dengan baik dan rapi yang bertujuan untuk mengajak manusia menjadi pengikut dan penumpang gerbong umat kristiani.

Oleh: Ustadz DR. Adian Husaini, MA

Khutbah Pertama

إِنَّ الحَمْدَ ِللهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أنْفُسِنَا وَسَيِّئاَتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِياً مُرْشِدًا، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه، بَلَّغَ الرِّسَالَةَ، وَأدَّى الأمَانَةَ، وَنَصَحَ الأمَّة، وَجَاهَدَ فِى اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ حَتىَّ أتَاهُ اليَقِيْن. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسلم وَبَارك عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدَ، وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهمْ بِإحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّينِ،

أمَّا بَعْدُ، فَياَ عِباَدَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قال تعالى: (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ )[آل عمران: 102]

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah...

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengingatkan dalam Al-Qur’an,

(وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ) [البقرة: 217]

”Dan mereka tidak akan pernah berhenti memerangi kamu, sampai mereka berhasil memurtadkan kamu dari agamamu.” (Al-Baqarah: 217).

Perlu kita sadari bahwa tak ada satupun negara di dunia ini terutama negara-negara yang mayoritas berpenduduk Muslim, bebas dan selamat dari serangan gerakan pemurtadan. Gerakan ini telah menyebarkan virusnya ke masyarakat namun kita masih berdiam diri. Kemaksiatan yang ditimbulkan telah tampak di depan mata namun kita seakan buta tak melihat apa-apa. Pelanggaran dilakukan terang-terangan tapi hati kita tak pernah tergerak untuk melarang atau menghentikannya. Sabagian saudara kita semuslim telah berpindah agama akan tetapi pemandangan ini tdak pernah meresahkan dan merisaukan hati kita.

Gerakan kristenisasi adalah sebuah gerakan yang terorganisir dengan baik dan rapi yang bertujuan untuk mengajak manusia menjadi pengikut dan penumpang gerbong umat kristiani. Gerakan kristenisasi adalah gerakan yang bersifat religi, politik dan penjajahan yang muncul akibat kekalahan pasukan Kristen dalam perang salib yang berlangsung dalam waktu yang panjang. Inisiator yang sekaligus panglima pertama gerakan ini adalah Raymond Lowel, seorang warga negara spanyol yang hidup pada abad ke 16 M. Dia mulai menjalankan misinya dengan belajar bahasa arab lalu melakukan berbagai riset dan penelitian di hampir seluruh negara Islam, dengan harapan ia mampu menemukan titik kelemahan kaum Muslimin dan bagaimana memanfaatkan kelemahan tersebut untuk melemahkan dan menghancurkan kaum Muslimin.

Lambat laun gerakan ini mendapatkan respon positif dari saudara-saudara seimannya. Kemudian mereka mendirikan sebuah lembaga yang menjadi pusat pendidikan, penelitian dan penyusunan strategi kristenisasi internasional, di London inggris pada tahun 1795 M. Disusul oleh pendirian lembaga-lembaga misionaris di berbagai negara, seperti Skotlandia, New York, Jerman dan beberapa negara eropa lainnya.

Sejak ratusan tahun lalu, para misionaris Kristen di Indonesia sudah berusaha keras mengubah bangsa Indonesia yang mayoritas Muslim, menjadi sebuah negeri Kristen. Kini, sejumlah tokoh misi Kristen di Indonesia mendeklarasikan, bahwa Indonesia merupakan sebuah negeri yang siap melakukan transformasi besar-besaran, menjadi negeri Kristen. Ibarat lahan, Indonesia sudah siap panen.

Pada tahun 2003, ada sebuah buku terbitan kaum Misionaris Kristen di Indonesia yang berjudul Transformasi Indonesia: Pemikiran dan Proses Perubahan yang Dikaitkan dengan Kesatuan Tubuh Kristus (Jakarta: Metanoia) Buku ini menggambarkan ambisi dan harapan besar, bahwa kaum misionaris Kristen akan melakukan ”panen raya” pada tahun 2020. Saat itulah, kata mereka, akan terjadi proses Kristenisasi secara besar-besaran di Indonesia. Kaum misionaris menyatakan tekadnya:

”Indonesia merupakan sebuah ladang yang sedang menguning, yang besar tuaiannya! Ya, Indonesia siap mengalami transformasi yang besar. Hal ini bukan suatu kerinduan yang hampa, namun suatu pernyataan iman terhadap janji firman Tuhan. Ini juga bukan impian di siang bolong, tetapi suatu ekspresi keyakinan akan kasih dan kuasa Tuhan. Dengan memeriksa firman Tuhan, kita akan sampai kepada kesimpulan bahwa Indonesia memiliki prakondisi yang sangat cocok bagi tuaian besar yang Ia rencanakan.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Cita-cita dan upaya kaum Kristen itu bukanlah hal yang baru. Tahun 1962, Badan Penerbit Kristen (BPK), menerbitkan buku H. Berkhof dan I.H. Enklaar, berjudul Sedjarah Geredja, yang juga menggariskan urgensi dan strategi menjalankan misi Kristen di Indonesia:

“Boleh kita simpulkan, bahwa Indonesia adalah suatu daerah Pekabaran Indjil yang diberkati Tuhan dengan hasil yang indah dan besar atas penaburan bibit Firman Tuhan. Djumlah orang Kristen Protestan sudah 13 juta lebih, akan tetapi jangan kita lupa.. di tengah-tengah 150 juta penduduk! Djadi tugas Sending gereja-gereja muda di benua ini masih amat luas dan berat. Bukan sadja sisa kaum kafir yang tidak seberapa banyak itu, yang perlu mendengar kabar kesukaan, tetapi juga kaum Muslimin yang besar, yang merupakan benteng agama yang sukar sekali dikalahkan oleh pahlawan2 Indjil.

Tahun 1964, tokoh Kristen Indonesia, Dr. W.B. Sidjabat, dalam bukunya, Panggilan Kita di Indonesia Dewasa Ini, juga menyebutkan hambatan misi Kristen dari kaum Muslim, Indonesia:

“Saudara2, kenjataan2 jang saja telah paparkan ini telah menundjukkan adanya suatu tantangan jang hebat sekali untuk umat Kristen… Dalam hubungan ini saja hendak menundjukkan kepada umat Kristen bahwa sekarang ini djumlah jang menunggu2 Indjil Kristus Jesus djauh lebih banyak daripada djumlah jang dihadapi oleh Rasul2 pada abad pertama tarich Masehi… Pekabaran Indjil di Indonesia, kalau demikian, masih akan terus menghadapi “challenge” Islam di negara gugusan ini… Seluruhnya ini menundjukkan bahwa pertemuan Indjil dengan Islam dalam bidang-tjakup jang lebih luas sudah “dimulai.” Saja bilang “dimulai”, bukan dengan melupakan Pekabaran Indjil kepada umat Islam sedjak abad jang ketudjuh, melainkan karena kalau kita perhatikan dengan seksama maka “konfrontasi” Indjil dan Agama2 di dunia ini dalam bidang-tjakup jang seluas2nya, dan dalam hal ini dengan Islam, barulah “dimulai” dewasa ini setjara mendalam. dan bagi orang2 jang berkejakinan atas kuasa Allah Bapa, jesus Kristus dan Roch Kudus, setiap konfrontasi seperti ini akan selalu dipandangnja sebagai undangan untuk turut mengerahkan djiwa dan raga memenuhi tugas demi kemuliaan Allah.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

di era reformasi ini, kaum misionaris Kristen secara terbuka menyatakan tekad dan ambisinya untuk mengkristenkan Indonesia. Simaklah berbagai penggambaran dan optimisme kaum misionaris untuk Mengkristenkan Indonesia berikut ini. Ibaratnya, Indonesia adalah lahan yang sudah siap panen. Kaum Kristen diminta jangan sampai melewatkan kesempatan yang sangat berharga ini.

Kaum Kristen diminta tidak boleh melewatkan kesempatan besar ini. Sebab, kesempatan itu ada batas akhirnya. Apabila batas akhir itu terlampaui, maka gandum yang tidak tertuai akan membusuk di ladang. Kata para misionaris ini: ”Petani yang bijaksana, saat melihat tuaian sudah di ambang pintu, ia akan merasa perlu menyiapkan tenaga penuai sebanyak-banyaknya karena ia tidak menginginkan hasil ladangnya sia-sia.”

”Waktunya sudah hampir tiba. Jangan berlambat-lambat. Bergegaslah. Inilah waktu bagi Anda untuk terlibat dalam penciptaan Indonesia baru. Jangan hanya menjadi penonton atau pembaca sejarah, tetapi jadilah pencipta sejarah.” (hal. 29)

Dalam upaya mengkristenkan Indonesia inilah, para misionaris sangat menekankan peran gereja: ”Tugas gereja sebagai satu organisme yang telah ditebus oleh darah Kristus adalah meneruskan karya salib bagi banyak manusia yang diciptakan dan dikasihi-Nya, yaitu mereka yang bukan saja belum menerima Kristus sebagai Juru selamat pribadi mereka, melainkan juga mereka yang tertindas dan diperlakukan tidak adil. Dalam hal ini, gereja adalah alat yang dipilih Tuhan untuk menjadi agen transformasi.” (hal. 73-74)

Inilah tekad kaum misionaris Kristen untuk mengkristenkan Indonesia. Segala daya upaya mereka kerahkan. Gereja-gereja terus dibangun di mana-mana untuk memuluskan misi mereka. Gereja-gereja dan gerakan misi terus bergerak untuk meraih tujuan, yang ditegaskan pada sampul belakang buku ini: ”Supaya semua gereja yang ada di Indonesia dapat bersatu sehingga Indonesia dapat mengalami transformasi dan dimenangkan bagi Kristus.”

Ma’asyiral Muslimin, rahimakumullah...

Sudah sejak dulu, kaum misionaris Kristen menyadari dan merasakan, bagaimana beratnya melaksanakan tugas misinya ke dunia Islam. Jurnal Misi Kristen The Moslem World edisi Oktober 1946 mengutip ungkapan J. Christy Wilson, seorang Misionaris Kristen: “Evangelism for Mohammedans is probably the most difficult of all missionary tasks.” Seperti disebut sebelumnya, Berkhof juga menyebut, bahwa “kaum Muslimin yang besar yang merupakan benteng agama yang sukar sekali dikalahkan oleh pahlawan2 Indjil.” Dr. Sidjabat juga mengakui: “Pekabaran Indjil di Indonesia, kalau demikian, masih akan terus menghadapi “challenge” Islam di negara gugusan ini….”

باَرَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِى القُرآنِ الكَرِيْم، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا ِفيْهِ مِنْ الآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْم، وَتَقَبَّل مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْم. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا، وَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْم لِي وَلَكُمْ، وَلِسَائِرِ المسْلِمِيْنَ وَ المسْلِمَات، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

الحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَاناَ لِهَذَا، وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلاَ أَنْ هَدَاناَ الله، أشْهَدُ أنْ لاَ إلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلم عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّد كَمَا صَلَّيْتَ وَسَلَمْتَ عَلىَ إبْرَاهِيم وَعَلى آلِ إبرَاهِيم فِى العَالَمِيْنَ إنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. أمَّا بَعْدُ، فَياَ عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوْا الله َحَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Ma’asyiral Muslimin, rahimakumullah...

Sebagai Muslim,kita tentu sangat mencintai keimanan kita. Kita sadar, akidah adalah harta paling mulia dan paling berharga dalam hidup kita. Karena itu, kita memandang setiap upaya untuk merusak akidah Islam adalah tantangan dan ancaman besar dalam kehidupan kita dan kehidupan kaum Muslimin secara keseluruhan.

Kita jangan terlalu membesar-besarkan masalah kristenisasi. Tetapi, kita juga jangan mengecil-ngecilkan atau menganggap ancaman itu tidak ada. Sebagai Muslim, kita patut berbangga dan bersyukur, bahwa umat Islam Indonesia punya daya tahan yang sangat tinggi dalam menghadapi kristenisasi. Beratus-ratus tahun kaum Kristen berusaha mengkristenkan penduduk Indonesia ini, tetapi mereka gagal.

Maka, yang wajib kita lakukan sekarang adalah melakukan upaya perbentengan diri yang sangat serius, yaitu dengan cara memahami segala macam strategi dan taktik serta gerakan misi Kristen, dan dengan memperkuat akidah dan keilmuan kita. InsyaAllah, dengan pertolongan Allah, kita akan sanggup menghadapi segala macam upaya gerakan penghancuran akidah, baik yang dilakukan secara terangan-terangan seperti gerakan Kristenisasi atau yang tersamar, seperti yang dilakukan oleh gerakan sekularisasi dan liberalisasi Islam.

Semoga Allah menyelamatkan akidah kita, akidah keluarga kita, dan juga umat kita. Amin.

(إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا) [الأحزاب: 56]اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ، وَالمؤْمِنِيْنِ وَالمؤْمِنَاتِ، الأحْياَءُ مِنْهُمْ وَالأمْوَات. اللَّهُمَّ أعِنَّا عَلىَ ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.

(رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ) [النمل: 19]

( رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ )[البقرة: 201]

عِباَدَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأمُرُ بِالعَدْلِ وَالإحْسَانِ وَإيْتاَءِ ذِي القُرْبىَ، وَيَنْهىَ عَن الفَحْشَاءِ وَالمنْكَرِ وَالبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.

اُذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَاسْألُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلِذِكْر اللهِ أكْبَر، وَالله ُيَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ، أقِيْمُوْا الصَّلاَة!

BAB VI

Momentum

Khutbah Idul Fitri

Ramadhan Mencetak Mukmin Pecinta Al-Qur’an

Oleh: Ustadz Dr Taufiq Azhar Hulaimi, MA

Khutbah Idul Adha

Bersikap Positif Dalam Dakwah Islamiyah

Oleh: Ustadz Dr Taufiq Azhar Hulaimi, MA

Refleksi Tahun Baru

Oleh: Ustadz Arif Fauzi