Oleh: Ustadz Fachrudin Nursyam Lc.
Khutbah Pertama
الحَمْدُ لله الأَوَّل وَالآخِر، وَالبَاطِن وَالظَّاهِر، القَوِي القَاهِر، الرَّحِيْم الغَافِر، أحْمَدُهُ سُبْحَانَه عَلىَ نَعِيمِهِ الوَافِر، وَأشْكُرُهُ عَلىَ فَضْلِهِ المتكَاثِر، وَأشْهَدُ أنْ لاَ إلَه إلا الله وَحْدَه لاَ شَرِيكَ لَه يَعْلَمُ مكنُونَات الصُدُور، وَمخَْفِيَات الضمَائِر، خَلَق الخَلْقَ وكلهم إِلَيه صَائِر، وَأشْهَدُ أنَّ نَبِيَّناَ مُحَمداً عَبْدُ الله وَرَسُوْلُه المُطَهِّر الطاهِر، كَرِيْمُ الأصْل زَكِي المآثر، صَلىَّ الله وسلم وَبَارك عَلَيه وَعَلىَ آلِهِ وَأصْحَابِه أولي الفَضَائِل وَالمفَاخِر، وَالتابعين وَمَنْ تَبِعَهم مِنْ أولي البصَائِر، وَمَنْ كَانَ عَلىَ دَرْبِ الحقِّ سَائِر .
Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah!
Alhamdulillah segala puji senantiasa kita haturkan kehadirat Illahi Robbi yang telah menganugerahkan berbagai kenikmatan kepada kita semua, melimpahkan kenikmatan iman dan kesehatan serta kesempatan sehingga kita bisa menunaikan ibadah Jum’at yang insyaAllah dan semoga diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan Nabi agung Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam serta keluarga dan para sahabatnya.
Di samping itu mari kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala , sebab hanya dengan takwa lah kita akan dapat meraih rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala baik di dunia ataupun di akhirat kelak.
Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah!
Anugerah besar yang dikaruniakan Allah kepada umat Islam adalah disyariatkannya shalat Jum’at setiap pekan dan shalat lima waktu sehari semalam. Karena dengan shalat Jum’at, kita dapat mengalahkan kaum Yahudi dan Nasrani dalam bertaqarrub kepada Allah di dunia dan mendahului mereka dalam memasuki surga di akhirat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. bersabda,
أَضَلَّ اللَّهُ عَنْ الْجُمُعَةِ مَنْ كَانَ قَبْلَنَا فَكَانَ لِلْيَهُودِ يَوْمُ السَّبْتِ وَكَانَ لِلنَّصَارَى يَوْمُ الْأَحَدِ فَجَاءَ اللَّهُ بِنَا فَهَدَانَا اللَّهُ لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ فَجَعَلَ الْجُمُعَةَ وَالسَّبْتَ وَالْأَحَدَ وَكَذَلِكَ هُمْ تَبَعٌ لَنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ نَحْنُ الْآخِرُونَ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا وَالْأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمَقْضِيُّ لَهُمْ قَبْلَ الْخَلَائِقِ
“Allah menyesatkan orang-orang sebelum kita dari (beribadah) di hari Jum’at. Orang-orang Yahudi beribadah di hari Sabtu, orang-orang Nasrani beribadah di hari Ahad. Lalu Allah menghadirkan kita dan memberikan petunjuk kepada kita untuk beribadah di hari Jum’at. Allah menetapkan hari Jum’at (untuk kita), Sabtu (untuk Yahudi) dan Ahad (untuk Nashara) Demikian juga kelak pada hari kiamat, mereka akan berada di belakang kita. Kita adalah penduduk dunia yang datang terakhir, namun akan menjadi yang pertama di hari Kiamat. Kita akan mendapat keputusan (masuk surga) sebelum makhluk yang lainnya.” (HR. Muslim)
Karenanya, mereka merasa iri kepada kaum Muslimin atas anugerah yang besar ini. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّهُمْ لَا يَحْسُدُونَا عَلَى شَيْءٍ كَمَا يَحْسُدُونَا عَلَى يَوْمِ الْجُمُعَةِ الَّتِي هَدَانَا اللَّهُ لَهَا وَضَلُّوا عَنْهَا وَعَلَى الْقِبْلَةِ الَّتِي هَدَانَا اللَّهُ لَهَا وَضَلُّوا عَنْهَا وَعَلَى قَوْلِنَا خَلْفَ الْإِمَامِ آمِينَ (رَوْاهُ أَحَمْدَ وَقَالَ شعيب الأرنؤوط : حَديثُ صَحِيحِ)
“Sesungguhnya mereka tidak merasa iri kepada kita atas suatu anugerah, sebagaimana rasa iri mereka kepada kita atas anugerah hari Jum’at yang telah ditunjukkan Allah kepada kita, sedang mereka disesatkan darinya. Merasa iri kepada kita atas anugerah kiblat yang ditunjukkan Allah kepada kita, sedang mereka disesatkan darinya. Merasa iri kepada kita atas ucapan, “Amiin” yang kita ucapkan di belakang imam (shalat berjamaah).” (HR. Ahmad)
Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah!
Melangkahkan kaki menuju masjid untuk melaksanakan shalat Jum’at akan mengundang berbagai keutamaan yang sangat besar. Di antaranya adalah
Dilipatgandakannya pahala dan dihapuskannya dosa-dosa kita
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ رَاحَ إِلَى مَسْجِدِ الْجَمَاعَةِ فَخَطْوَةٌ تَمْحُوسَيِّئَةً وَخَطْوَةٌ تُكْتَبُ لَهُ حَسَنَةٌ ذَاهِبًا وَرَاجِعًا(رَوْاهُ أَحَمْدَ بإسناد حَسَنَ والطبراني وَاِبْنَ حُبَّانِ فِي صَحِيحِهُ)
“Barangsiapa berangkat ke masjid untuk shalat berjamaah, maka satu langkah kakinya akan menghapus dosa dan satu langkah kaki lainnya akan dituliskan pahala untuknya, baik ketika berangkat maupun ketika pulang.” (HR. Ahmad, Thabrani dan Ibnu Hibban)
Tatapan kerinduan dari Allah kepada kita
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَا يَتَوَضَّأُ أَحَدُكُمْ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهُ وَيُسْبِغُهُ ثُمَّ يَأْتِي الْمَسْجِدَ لَا يُرِيدُ إِلَّا الصَّلَاةَ فِيهِ إِلَّا تَبَشْبَشَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهِ كَمَا يَتَبَشْبَشُ أَهْلُ الْغَائِبِ بِطَلْعَتِهِ (رَوْاهُ اِبْنَ خزيمة وَقَالَ الأعظمي : إسناده صَحِيحَ)
“Tidaklah berwudhu salah seorang di antara kamu, lalu ia memperbagus dan menyempurnakan wudhunya, kemudian ia datang ke masjid, di mana tidak ada keinginan lain kecuali shalat di dalamnya, melainkan Allah ‘Azza wa Jalla akan menatapnya dengan tatapan kerinduan sebagaimana tatapan kerinduan dari keluarga seorang musafir ketika menyambut kedatangannya.” (HR. Ibnu Khuzaimah)
Disiapkannya tempat singgah untuk kita di surga
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. bersabda,
مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ وَرَاحَ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ نُزُلَهُ مِنَ الْجَنَّةِ كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ رواه البخاري ومسلم
“Barangsiapa berangkat ke masjid, baik di waktu pagi ataupun sore hari, Allah menyiapkan untuknya tempat singgah di surga setiap kali ia berangkat di waktu pagi ataupun sore hari.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mendapatkan cahaya yang sempurna di hari Kiamat
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. bersabda,
بَشِّرْ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ( رَوْاهُ أبوداود والترمذي قَالَ الشَّيْخِ الألباني : صَحِيحُ )
“Berikan kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan kaki menuju masjid di kegelapan malam bahwa mereka akan mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Mendapatkan jaminan rezeki di dunia dan surga di akhirat
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمْ ضَامِنٌ عَلَى اللَّهِ إِنْ عَاشَ رُزِقَ وَكُفِيَ وَإِنْ مَاتَ أَدْخَلَهُ اللهُ الْجَنَّةَ مَنْ دَخَلَ بَيْتَهُ فَسَلَّمَ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللَّهِ وَمَنْ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللَّهِ وَمَنْ خَرَجَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللَّهِ (رَوْاهُ أبوداود وَاِبْنَ حُبَّانِ فِي صَحِيحِهُ)
“Ada tiga orang dimana setiap orang dari mereka akan dijamin oleh Allah. Jika hidup, dia akan diberi rezeki dan disempurnakan rezekinya. Jika meninggal dunia, Allah akan memasukkannya ke dalam surga. Orang yang masuk rumahnya, lalu ia mengucapkan salam, maka ia akan mendapat jaminan dari Allah. Orang yang berangkat ke masjid, maka ia akan mendapat jaminan dari Allah. Orang yang berangkat perang di jalan Allah, maka ia akan mendapat jaminan dari Allah.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Hibban)
Meraih shalawat dari para Malaikat
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
الْمَلَائِكَةُ تُصَلِّي عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِي مُصَلَّاهُ الَّذِي صَلَّى فِيهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ أَوْ يَقُمْ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ رَوْاهُ أبوداود قَالَ الشَّيْخِ الألباني : صَحِيحُ
“Para malaikat bershalawat untuk salah seorang di antara kamu selama ia berada di tempat shalat yang digunakannya untuk melaksanakan shalat, selama ia belum batal atau berdiri, mereka mengucapkan,”Ya Allah ampunilah dia Ya Allah limpahkanlah rahmat kepadanya.” (HR. Abu Dawud)
جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْفَائِزِيْنَ الآمِنِيْنَ وَأَدْخَلَنَا وَإِيَّاُكمْ فِى زُمْرَتِهِ الْمُوَحِّدِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah!
Meraih rahmat Allah dan kemudahan dalam meniti titian di akhirat
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
الْمَسْجِدُ بَيْتُ كُلِّ تَقِيٍّ، وَقَدْ ضَمِنَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِمَنْ كَانَ الْمَسَاجِدُ بُيُوتَهُ الرَّوْحَ، وَالرَّحْمَةَ، وَالْجَوَازَ عَلَى الصِّرَاطِ( رَوْاهُ الطبراني وَالْبَزَّارَ وَقَالَ إسناده حَسَنَ وهوكما قَالَ )
“Masjid adalah rumah setiap orang yang bertakwa. Allah ‘Azza wa Jalla te-lah menjamin akan memberikan karunia, rahmat dan kemudahan meniti titian (di akhirat) bagi orang yang menjadikan masjid sebagai rumahnya.” (HR. Thabrani dan Al-Bazzar)
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang senantiasa istiqamah dalam menunaikan shalat Jum’at dan jamaah sehingga kita berhak mendapatkan berbagai keutamaan yang dijanjikan Allah di dunia maupun di akhirat.
عِبَادُ اللَّهِ! (إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا) [الأحزاب: 56]
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ. وَارْضَ عَن الخُلَفَاءِ الأرْبَعَة أبُوبَكْر وَ عُمَر وَ عُثمَانَ وَ عَلِي وَ عَنْ التَّابِعِيْن وَ تاَبِعِ التَّابِعِيْن وَمَنْ تَبِعَهُم بِإحْسَانٍ إلَى يَوْمِ الدَّيْنِ وَ ارْحَمْنَا مَعَهُمْ يَا أرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَات .
رَبَّناَ اغْفِرْ لَناَ وَلإخْوَانِناَ الَّذِيْنَ سَبَقُوْناَ بِالإيْماَنِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوبِناَ غِلا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّناَ إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ.
(رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ)
[آل عمران: 8]
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ
(رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ) [البقرة: 201]
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ